Sumbawa Besar, SakaNTB.com– Masyarakat Kecamatan Moyo Hulu mulai bersuara lantang. Di tengah geliat aktivitas ekonomi yang terus meningkat dan posisi wilayah yang strategis sebagai jalur penghubung antar kecamatan, warga kini menuntut satu persoalan penting, yakni pembangunan pasar tradisional.
Meski Kecamatan Moyo Hulu menjadi lintasan utama yang menghubungkan sejumlah kecamatan di zona selatan Sumbawa seperti Ropang, Lantung, Lunyuk, Lenangguar, dan Orong Telu, Moyo Hulu justru belum memiliki pasar tradisional sendiri. Akibatnya, warga harus menempuh jarak cukup jauh untuk memenuhi kebutuhan harian ataupun menjual hasil pertanian mereka.
“Kami punya potensi besar di bidang pertanian, terutama hortikultura. Tapi akses ke pasar masih jadi tantangan. Sudah saatnya kami punya pasar sendiri di Moyo Hulu,” tegas Irfan Dwi Putra, SE., Ketua Forum Komunikasi BPD Moyo Hulu sekaligus Ketua BPD Desa Batu Bulan.
Didampingi Sekretaris FK BPD, Irwansyah, S.Pd., M.Si., Irfan menjelaskan bahwa mobilitas ekonomi di wilayahnya cukup tinggi. Banyak angkutan barang dan penumpang melintasi Moyo Hulu setiap hari. “Kehadiran pasar akan jadi pusat ekonomi baru. Bukan hanya untuk warga kami, tapi juga bagi kecamatan lain di selatan Sumbawa,” tambah Irwansyah.
💡 Lahan Strategis Sudah Tersedia
Menariknya, Pemkab Sumbawa sebenarnya sudah memiliki aset lahan seluas ±3 hektar di Dusun Bina Karya, Desa Leseng—tepatnya di jalur strategis Jalan Lintas Sumbawa–Lunyuk KM 12. Lokasi ini dinilai sangat cocok untuk pembangunan pasar penyangga yang bisa mengurangi beban Pasar Seketeng, pasar induk di Kota Sumbawa Besar.
Jika pasar ini dibangun, warga Moyo Hulu dan sekitarnya tak perlu lagi jauh-jauh ke kota untuk berdagang atau berbelanja kebutuhan pokok.
“Bisa menjadi titik baru pertumbuhan ekonomi di wilayah tengah dan selatan Sumbawa,” ujar Irfan.
🤝 Dukungan Kolektif dari 12 Desa
Upaya serius sudah dilakukan. FK BPD Moyo Hulu telah mengadakan pertemuan dengan seluruh BPD dari 12 desa di wilayah tersebut. Mereka juga telah berkoordinasi dengan Forum Kepala Desa (FK2D), dan hasilnya: seluruh pihak sepakat mendukung percepatan pembangunan pasar tradisional di Moyo Hulu.
Kini, masyarakat menantikan langkah nyata dari Pemerintah Kabupaten Sumbawa. “Kami hanya butuh respon yang cepat dan keberpihakan pada kepentingan masyarakat. Ini bukan sekadar permintaan, tapi kebutuhan nyata warga,” pungkas Irfan dan Irwansyah. (Saka-1)