Pemerhati Sosial: Akses ke Sekolah Negeri di Sumbawa Masih Menjadi Masalah Serius

Sumbawa Besar, SakaNTB.com (27 Juni 2025) — Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di Kabupaten Sumbawa kembali menuai sorotan. Arifin, seorang pemerhati sosial bidang pendidikan di Kabupaten Sumbawa mengungkapkan bahwa sistem penerimaan siswa yang ada saat ini justru menyulitkan masyarakat, terutama dari segi akses dan keadilan.

“Banyak orang tua yang kini justru dipusingkan dengan bagaimana cara agar anak mereka bisa masuk sekolah negeri, bukan lagi fokus pada kesiapan akademik maupun mental anak,” kata Arifin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/6).

Bacaan Lainnya

Ia menyoroti kebijakan zonasi atau domisili sebagai hambatan utama. Menurutnya, banyak calon siswa yang tinggal di dalam zona sekolah justru tidak lolos seleksi, sementara mereka yang berada di luar domisili semakin kecil kemungkinannya untuk diterima.

“Yang tinggal dalam zonasi saja banyak yang gagal. Ini membuat orang tua merasa stres dan tak berdaya. Situasi ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan,” ujarnya.

Arifin pun mendesak adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem domisili yang diterapkan dalam proses SPMB. Ia menilai, semangat kebijakan pendidikan seharusnya berpihak pada keadilan dan kesempatan yang merata, bukan terjebak pada batasan administratif semata.

“Jangan biarkan sistem yang dimaksudkan untuk memperbaiki akses pendidikan justru menjadi penghalang. Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang layak tanpa diskriminasi,” tandasnya. (Saka-1)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *