Ketua Komisi II DPRD Sumbawa Dorong Pemerintah Prioritaskan Perbaikan Infrastruktur Pertanian di Lunyuk

Sumbawa Besar, SakaNTB.com| 14 Oktober 2025 – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sumbawa, I Nyoman Wisma, S.IP, menyoroti besarnya potensi sektor pertanian di Kecamatan Lunyuk sekaligus mendesak pemerintah untuk lebih serius membenahi infrastruktur penunjang produktivitas petani, terutama jalan usaha tani dan akses distribusi hasil panen.

Menurutnya, sebagian besar masyarakat Lunyuk menggantungkan hidup pada sektor pertanian, baik padi maupun jagung. Wilayah ini memiliki karakter pertanian yang produktif karena sebagian besar lahan telah memiliki sistem irigasi teknis, memungkinkan petani menanam hingga dua atau tiga kali dalam setahun.

Bacaan Lainnya

“Kalau berbicara tentang padi, secara garis besar sudah menggunakan irigasi teknis, jadi bisa panen dua sampai tiga kali setahun. Sedangkan untuk jagung, baik di sawah maupun di tegalan, bisa ditanam sekali hingga dua kali tergantung curah hujan,” jelas Nyoman Wisma saat diwawancarai, Selasa (14/10).

Namun, ia menegaskan bahwa kendala utama yang dihadapi masyarakat adalah kerusakan infrastruktur pertanian, terutama jalan usaha tani dan jalan di sekitar saluran irigasi primer yang sering rusak akibat curah hujan tinggi. Kondisi tersebut, katanya, kerap menghambat proses pengangkutan hasil panen, terutama pada musim hujan.

“Setiap tahun jalur-jalur di sekitar saluran besar rusak karena hujan deras. Akibatnya, pengangkutan hasil panen menjadi sulit. Pemerintah harus hadir memperbaiki jalan-jalan usaha tani, terutama di dataran tinggi,” ujarnya.

Politisi PDI Perjuangan asal Kecamatan Lunyuk ini juga menyoroti kerusakan jalan utama penghubung Sumbawa–Lunyuk, terutama di titik kilometer 21 dan 33 yang kerap mengalami longsor. Akses ini merupakan jalur vital untuk distribusi hasil pertanian dari wilayah selatan Sumbawa.

“Lunyuk ini salah satu penghasil jagung dan padi terbesar di Sumbawa. Tapi distribusi sering terkendala karena akses utama rusak. Ini butuh perhatian serius, baik dari pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat,” tegasnya.

Selain sektor pertanian, Nyoman juga menyinggung perkembangan sektor perikanan dan pertambakan di Lunyuk. Ia mengungkapkan, sudah ada sekitar lima perusahaan tambak udang yang beroperasi di wilayah tersebut, meski baru sebagian yang sudah berproduksi.

Ia berharap investasi di sektor tambak turut membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal.

“Kami berharap perusahaan tambak yang beroperasi di Lunyuk lebih banyak merekrut tenaga kerja lokal. Ini penting agar manfaat ekonomi juga dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar,” katanya.

Terkait rencana pembangunan dermaga khusus untuk mendukung distribusi hasil tambak, Nyoman menilai hal itu positif selama tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kehidupan sosial masyarakat.

“Kalau memang dermaga itu bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak merusak lingkungan, saya pikir bagus-bagus saja. Tapi tentu perizinannya harus sesuai aturan dan melibatkan pemerintah daerah,” ujarnya menambahkan.

Nyoman menegaskan pentingnya komunikasi aktif antara pemerintah, investor, dan masyarakat agar seluruh rencana pembangunan di wilayah Lunyuk dapat berjalan transparan, berkelanjutan, dan memberikan manfaat bersama.

Reporter: [Saka-1]

Editor: [Redaksi SakaNTB.com]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *