Jakarta, SakaNTB.com | 15 Oktober 2025 — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumbawa terus menunjukkan komitmen kuat dalam membangun sumber daya manusia (SDM) dari lapisan paling dasar. Hal ini terlihat dari langkah inovatif Wakil Bupati Sumbawa, Drs. H. Mohamad Ansori, dimana dalam kunjungan kerjanya ke Jakarta mengusulkan konsep integratif antara program Sekolah Rakyat dan Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PPSE) bagi keluarga peserta didik.
Dalam pertemuan dengan Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, Wabup Ansori menekankan pentingnya membangun SDM secara menyeluruh, bukan hanya dari sisi pendidikan anak, tetapi juga kesejahteraan ekonomi keluarga mereka.
“Kami tidak hanya ingin membangun infrastruktur pendidikan, tetapi juga memberdayakan komunitas di sekitarnya. Konsep yang kami tawarkan adalah package program — di mana anak-anak memperoleh pendidikan dan keterampilan non-formal di Sekolah Rakyat, sementara orang tuanya mendapat pembinaan ekonomi melalui PPSE,” jelas Wabup Ansori.
Sinergi Pendidikan dan Ekonomi Keluarga
Wabup Ansori menyampaikan bahwa Pemkab Sumbawa saat ini tengah menunggu hasil survei dan rekomendasi teknis dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) sebagai dasar dimulainya pembangunan fisik Sekolah Rakyat. Namun, menurutnya, keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada tersedianya bangunan sekolah.
“Sekolah Rakyat harus menjadi ekosistem pembelajaran keluarga. Anak-anak dibekali life skill, sementara orang tuanya kami bantu mengembangkan usaha mikro dan meningkatkan kapasitas ekonomi. Dengan begitu, kesejahteraan keluarga bisa meningkat bersamaan dengan kualitas pendidikan anak,” tegasnya.
Konsep ini disambut positif oleh Wamensos Agus Jabo Priyono, yang menilai pendekatan komprehensif Pemkab Sumbawa sejalan dengan arah kebijakan Kementerian Sosial RI. Program PPSE sendiri merupakan salah satu instrumen Kemensos untuk memperkuat daya tahan ekonomi keluarga miskin dan rentan melalui pelatihan, bantuan usaha, dan pendampingan sosial.
Model Pemberdayaan Berkelanjutan
Melalui integrasi kedua program ini, Pemkab Sumbawa berharap terwujud model pembangunan SDM yang berkelanjutan dan dapat direplikasi di daerah lain. Pendekatan ini juga memperlihatkan paradigma baru: bahwa pendidikan dan kesejahteraan ekonomi bukan dua hal terpisah, melainkan satu kesatuan yang saling menopang.
“Kami berharap dukungan penuh dari Kementerian Sosial agar integrasi program ini dapat terwujud. Kami ingin masyarakat Sumbawa menjadi subjek pembangunan — mandiri, berdaya, dan mampu menciptakan kesejahteraan mulai dari keluarga,” pungkas Wabup Ansori.
Langkah inovatif ini dinilai sebagai terobosan nyata dalam memperkuat kolaborasi pusat dan daerah. Jika terealisasi, Sumbawa berpotensi menjadi daerah percontohan nasional dalam pengembangan pendidikan berbasis komunitas dan pemberdayaan ekonomi keluarga secara simultan.
Reporter: Saka-1
Editor: Redaksi SakaNTB.com